Pada tanggal 1-5 Mei 2010 yang lalu, aku bersama teman - temanku kelas XI SMAN 12 mengadakan study tour ke Jogja dan Dieng. Sepanjang perjalanan dari Jakarta ke Jogja, aku sungguh takjub terhadap ciptaan ALLAH SWT yang begitu indah.
Dari sekian perjalanan yang aku jalani selama 5 hari ini, menurutku inilah kisah yang sangat menyenangkan juga menyakitkan. Aku yang telah selesai "melihat - lihat" di kasongan, langsung menuju pusat wisata belanja di Jogja, yakni Malioboro. Setibanya aku disana adzan Maghrib pun berkumandang. Akupun mencari Masjid dan akhirnya ketemu juga yang letaknya tepat dibelakang salah satu hotel besar di Malioboro. Setelah selesai shalat, aku bersama keempat temanku yang lain secara "tidak disengaja" tertarik oleh penawaran tukang becak yang menawarkan berkeliling Jogja hanya dengan 5 ribu perak. Akupun menikmati suasana malam kota Gudeg ini. Tibalah aku sampai ke tempat "Dagadu Asli". Akupun disana membeli kaus. Tetapi aku heran mengapa harganya begitu mahal dan tidak bisa ditawar? Walupun demikian aku tetap jadi membeli Kaus Dagadu itu. Akupun kembali melanjutkan berkeliling Jogja.
Akupun kembali ke tempat awal kita tiba di Malioboro dengan penuh rasa penasaran. Setibanya aku kembali ke Jakarta. Akupun baru tahu dari kedua orang tuaku bahwa si tukang becak bisa menawarkan perjalan keliling Jogja dengan murah karena tukang becak itu mendapat fee dari toko Dagadu itu yang menjual kaus begitu mahal dan tidak bisa ditawar. Oh, aku baru tahu itu semua berkat penjelasan dari orang tuaku tadi.
Sebuah perjalanan yang begitu banyak hikmah yang terkandung didalamnya. Bertambah pula pengalamanku yang Insya ALLAH sangat berguna dikemudian hari bagi diriku sendiri maupun orang lain yang membaca kisah perjalananku ini.
0 comments:
Post a Comment